^^

Terimakasih atas kunjungannya^^ Semoga harimu selalu dipenuhi dengan kesenangan dan keberkahan. Sudahkah anda bersyukur untuk hari ini??

Ads Here

Minggu, 08 Mei 2022

Pacaran? Perlu gak sih? (Catatan 2 November 2020)




Hai BDers! Apa kabarnya? Semoga sehat selalu ya.

Jadi gini, ceritanya kemarin saya ditanya apa kamu pernah pacaran? Saya jawab tidak pernah. Selanjutnya teman saya bilang lagi: "Kenapa gak pacaran? Pacaran juga perlu kali buat belajar interaksi sama lawan jenis".
Nah dari sini saya berpikir apa iya pacaran seperlu itu? Apa iya saya harus pacaran juga?

Setelah lumayan lama berpikir akhirnya saya menemukan jawaban yang menurut saya mungkin itu adalah bagian dari hak seseorang. Jadi gini ya, perlu enggaknya pacaran bagi masing-masing orang itu kembali pada kebutuhan individu itu sendiri, mungkin ada yang merasa perlu  dan ada juga yang merasa itu gak perlu.  Sebab setiap individu punya hak untuk memutuskan jalan hidup apa yang akan dijalani, keputusan apa yang akan dilakukan dan juga pilihan mana yang akan dipilih. Intinya ketika ada orang yang memiliki pandangan berbeda dengan kita terhadap suatu hal, kita tidak bisa langsung menyerangnya dengan argumen-argumen yang bersifat sarcastic karena kita tidak pernah tahu pengalaman hidup apa yang telah dilaluinya, jalan hidup mana yang telah dipilihnya dan pemikiran apa yang telah dilakukan sebelum mengambil keputusan.


Ketika kita berbicara mengenai pacaran, apa sih orientasi kita melakukan hal tersebut? Apa ujung dari pacaran itu? Apakah sebuah pernikahan? Apa sebuah perpisahan? Atau hanya sekedar latihan berinteraksi dengan lawan jenis?


Jika 'ya' maka jalan menuju hal-hal tersebut bukan hanya pacaran. Pacaran hanya salah satu jalan kecil dari jutaan jalan menuju jalan yang lebih  besar yaitu sebuah perpisahan/pernikahan.
Dan perlu dicamkan bahwa individu tidak harus melewati jalan yang sama untuk itu.
Dalam beberapa hal di hidup ini, terkadang kita tidak perlu melewati pengalaman yang sama dengan manusia lainnya untuk sebuah tujuan yang sama. Kita dapat belajar dari pengalaman orang lain. Misalnya teman saya mengonsumsi narkoba untuk menemukan jati dirinya atau teman saya menjadi seorang model terkenal untuk menemukan jati dirinya, maka saya tidak harus melewati jalan itu untuk menemukan jati diri saya karena saya punya jalan sendiri yang dapat saya pilih dan saya pertanggungjawabkan untuk menemukan atau membuat jati diri saya.

Nah, sama halnya dengan pacaran. Sampai saat ini (Belum tahu kalau nanti) saya merasa tidak perlu untuk melakukan itu karena jika hanya untuk melatih interaksi dengan manusia lain khususnya lawan jenis, saya bisa memilih jalan lain misalnya, belajar bagaimana cara memperlakukan anggota keluarga dengan baik seperti bagaimana menghormati ibu, bapak, kakak, Menyayangi adik, belajar memahami berbagai karakter manusia melalui tali pertemanan yang luas. Nah, jika Bders merasa perlu melakukan itu untuk mengisi ruang kosong di hati Bders, it's your choice, yang terpenting adalah apa yang Bders lakukan tidak melanggar aturan maupun sampai melukai hati dan pikiran Bders sendiri. Selamat memilih :)).

Intinya, Be Yourself anytime anywhere, Be Curious and careful with the new thing and be grateful with what you have.

Sekian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini