Minggu, 08 Mei 2022

Be a God Pleaser, don't People Pleaser




Sekarang, lagi musim-musimnya orang berlomba untuk tidak jadi people pleaser, alias nge iya-in aja segala apa kata orang, atau permintaan tolong orang lain.


Ini hal bagus sih, supaya kita punya batasan yang jelas pada diri kita. Tapi yang jadi pertanyaan, apa batasan jelasnya?
Gak mungkin kan batasannya: mood. Kadang iya kadang engga, tergantung mood. Apa cukup dengan hanya kita mau atau engga?

Bayangkan begini, pernah gak, kita dalam situasi: Ada yg minta tolong ke kita, terus kita lagi capeeeeeeeeek banget, alhasil kita nolak buat menolong dia, tapi sesaat setelah capek kita ilang, kita menyesal sendiri kenapa gak nolongin.
Pernah? InshaAllah pernah ya. Karena sejatinya, manusia itu baik dan mau menolong sesama.
Kalau engga punya rasa begini. 

Coba Rontgen hatinya, masih manusia apa udah jadi ayam wkwk

Nah, terus gimana dong solusinya biar gak jadi people pleaser tapi bisa banyak berbuat baik untuk orang lain juga?

Jawabannya sederhana, dengan pertanyaan begini: Kenapa harus pilih jadi people pleaser kalau kita bisa memilih menjadi God pleaser??

Yes! I think God Pleaser is the strong key to answer why we should do something and why we shouldn't do something. Why we say something or not, why we must go or not and else. Everything choice on your life.

Kita katakan YA karena Allah.
Kita katakan TIDAK karena Allah.
Kita Lakukan sesuatu karena Allah.
Kita Tinggalkan sesuatu pun karena Allah.
Kita mengingat karena Allah.
Kita melupakan karena Allah.

Karena Allah terus ya maksudnya gimana sih?
Gini gini, kita hidup pastinya tujuan utama mau dapat ridho Allah kan ya? Mau selamat dunia akhirat ya kan?

Yaudah, ini aja sederhana. Intinya Allah mindset, Allah minded. Sebelum ambil keputusan sama diri kita mau atau engga, lihat dulu Allah, nge boleh in atau ngelarang.
Ya true?

Kalau ssuatu itu sesuai dengan aturanNya, ya lakukan, kalau tidak ya tinggalkan. Life is simple guys, kitanya yg ribet, suka musingin diri sendiri, ngebebanin diri dengan hal diluar kendali.

Trus tau aturannya darimana? Ya mana lagi klo bukan dari sumbernya (Al-Qur'an) makannya harus paksa belajar paham dan memaknainya. 
Seperti mencari ilmu, Guru pun mesti dicari. Semangat cari Guru ya!

Etapi, kan susah belajarnya. Hm.. yaudah gini aja simplenya, apapun keputusanmu, jika itu membuatmu lebih dekat pada Tuhan maka itu benar. Tapi, jika malah membuatmu lalai akan Tuhanmu, itu salah. Simple? Kalau lagi bingung memutuskan sesuatu, pilihlah yg paling mndekati bisa mendekatkan kamu pada TuhanMu.




Jangan sesekali gantungkan harapmu pada yang lain.
Sebenarnya, kita sadar banget kan kalau menggantungkan harapan pada manusia pasti kecewa
Ngarep ke Allah mah, malah ditambahin hadiahnya wkwk. Ya gak? Gak percaya, gih cobain sekarang.

Menurutku, menjadi people pleaser itu memang beban dan membebankan diri karena kita sedikitnya mengharap validasi orang lain yang gak selalu bisa memvalidasi tiap tindakan kita. Sedangkan menjadi Allah pleasure itu ringan dan meringankan karena Allah SWT dengan nama Asy-Syakurnya Maha mensyukuri, Maha menghargai tiap-tiap usaha hambaNya yang mencoba berbuat kebaikan, sekecil apapun.
Pernah gak kita mikir: 

Kok Aku banyak banget ya ketemu orang baik, dibaikin sama orang lain, padahal aku tuh belum baik banget.

Nah, ini guys bentuk Maha Baik dan Maha Mensyukurinya Allah, Dia selalu membalas setiap kebaikan dengan kebaikan, mungkin aja nih Allah hadirkan orang-orang baik supaya kita terinspirasi untuk selalu berusaha menjadi baik.

So, The simple rules for the simple reason for life is just: Allah SWT.
Try this one! You'll got a different mindset and be yourself everyday. You are kind, you are sweet, because Allah.
-ElKa-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar