^^

Terimakasih atas kunjungannya^^ Semoga harimu selalu dipenuhi dengan kesenangan dan keberkahan. Sudahkah anda bersyukur untuk hari ini??

Ads Here

Selasa, 16 April 2024

[[menyelami]] Resume Buku: Seni Berbicara Pada Anak karya Joanna Faber dan Julie King

 


"Kerap kali kita gagal mengomunikasikan sesuatu pada anak, bukan karena informasi yang akan disampaikan begitu rumit, namun karena kita tidak memiliki kapasitas untuk menyederhanakannya agar menjadi mudah dimengerti bagi anak" -ElKa-

Anak-anak selalu menjadi perhatian utama dalam tiap keluarga, karena ia adalah buah cinta dari dua orang insan yang memutuskan hidup bersama membangun sebuah istana yang seharusnya paling indah bernama "Keluarga".

Anak-anak adalah makhluk dinamis, karena ia adalah seorang manusia seutuhnya yang membutuhkan bimbingan dari orang dewasa untuk mencapai kedewasaan baik dalam berpikir maupun bertindak. Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan anak, akan selalu datang tantangan baru yang mewarnai tahap tumbuh kembangnya. Tantangan baru ini seharusnya tidak menjadikan diri kita sebagai orang tua menyerah dengan keadaan, namun merespon tantangan baru menjadi sebuah kesempatan emas untuk belajar menjadi pribadi yang lebih baik merupakan langkah awal untuk dapat menikmati setiap proses menjalani peran sebagai orang dewasa yang hadir untuk mendidiknya dengan sepenuh hati.

Pada buku ini kita akan belajar salah satu skill paling penting untuk kehidupan umat manusia yaitu Komunikasi. Komunikasi merupakanomunikasi adalah sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu. Sehingga orang lain mengerti betul apa yang dimaksud oleh penyampai informasi. Pendidikan tentunya tidak akan jauh dari proses komunikasi, sehingga mengharuskan kita sebagai pendidik selalu belajar untuk mengomunikasikan informasi agar tersampaikan dan diterima dengan baik oleh anak didik.

Komunikasi dengan anak merupakan tantangan tersendiri karena anak belum memiliki kematangan dalam berpikir, sehingga orang dewasalah yang seharusnya lebih mengerti dan menyesuaikan diri saat berkomunikasi dengana anak-anak karena orang dewasa dianggap memiliki kematangan berpikir lebih baik dibanding anak-anak.

Poin penting yang disampaikan pada buku ini yaitu peralatan, pengetahuan serta keterampilan tentang cara-cara berkomunikasi khususnya melalui lisan yang disebut "berbicara" berdasarkan teori dan pengalaman sang penulis selama berinteraksi dengan anak dan dunianya. Teori yang disampaikan pada buku ini mungkin tidak selalu relevan dengan keadaan yang kita hadapi, namun setidaknya keterampilan perilaku kita pada anak akan menjadi lebih baik ketika memiliki pengetahuan tentang peralatan dasar yang  harus digunakan untuk dapat berbicara dengan baik dan komunikatif dengan anak.

Adapun peralatan dasarnya yaitu, mengakui perasaan anak, memberi teladan dan informasi dan menegur tanpa menghina harga diri anak. Peralatan lainnya yaitu kesabaran tak berbatas dan keinginan  untuk terus belajar, karena sejatinya manusia adalah seorang pembelajar.

Memang, kita tidak mungkin menjadi orang tua atau pendidik yang sempurna, kita tetaplah menjadi manusia biasa yang memiliki banyak kekurangan. Namun, kekurangan bukanlah batasan manusia untuk terus belajar memperbaiki diri demi kualitas kehidupan yang lebih baik di masa depan.

Pijakan ilmu dan pengetahun menjadi awal bagi kita untuk mengendalikan diri kita termasuk mengendalikan penyaluran perasaan negatif agar tetap dengan cara yang baik, karena semua perasaan dapat diterima namun sebagian tindakan (red: destruktif) harus dibatasi demi kesehatan dan keamanan bersama. Memulai dari memperbaiki kualitas diri adalah hal terbaik yang dapat dilakukan untuk dapat menjadi contoh di mata anak karena:

"Anak-anakmu mungkin dapat salah memahami apa yang kamu katakan, namun ia tidak pernah gagal dalam meniru segala tindakan yang kamu tampilkan". Maka, jagalah tindakanmu dan berlakulah kamu dengan bijak di setiap waktunya, jika melakukan kesalahan jangan sungkan untuk meminta maaf dan berusaha untuk tidak mengulanginya kembali.

Selamat dan semangat belajar berbicara dengan anak, pakailah hatimu untuk menyentuh hatinya dan gunakan akalmu untuk memberi informasi terbaik baginya. Semoga bermanfaat!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini