Sampah oh sampah??
Kapan ya masalah ini berakhir?? Nah masalah ini bisa kita kurangi dengan tahap awal seperti pemilahan sampah lalu dilanjutkan dengan pengolahan ,sampah Basah
dan Kering,
Mengapa Harus
Dipisahkan?
Selama ini kita selalu berpikir
bahwa semua sampah itu sama
saja. Padahal, kenyataannya
bukanlah demikian. Bacalah
untuk mengetahuinya.
Dengan mengolah sampah kita
bisa menyelamatkan bumi dari
bencana ledakan sampah.
Sampah menjadi masalah
pelik di setiap kota besar dan
kecil di Indonesia belakangan
ini. Semakin besar sebuah
kota, semakin pelik juga
masalah sampah yang
dihadapinya. Hal ini karena
jumlah manusia yang semakin
banyak akan menghasilkan
sampah yang semakin banyak
pula.
Sampah yang menggunung
dan dibiarkan tanpa
penanganan khusus bukan
hanya akan membuat
lingkungan sekitar tampak
jorok dan tidak nyaman.
Namun juga bisa menjadi
ancaman untuk kesehatan
Anda.
Aneka jenis binatang seperti
lalat, tikus dan kecoa akan
mendatangi tempat-tempat
yang penuh dengan sampah,
dan mereka akan datang
meneror rumah Anda sambil
membawa bibit penyakit yang
mereka dapatkan dari
hinggap di tempat
pembuangan sampah.
Mengatasi masalah
sampah dengan
memisahkannya
Sebagian dari kita mungkin
tak terlalu peduli dengan
masalah ini, karena merasa
telah membayar pihak
tertentu yang bertanggung
jawab untuk mengurusnya.
Misalnya jika Anda tinggal di
kawasan perumahan, Anda
tinggal meletakkannya di
depan rumah dan akan ada
seorang petugas kebersihan
yang datang untuk
mengambilnya.
Namun, ada kalanya si
petugas tidak dapat
melakukan tugasnya secara
tepat waktu karena beberapa
hal. Misalnya, terjadi cuaca
buruk, hari libur nasional,
atau karena sedang sakit.
Kalau sudah begini limbah
rumah tangga Anda bisa
menumpuk berhari-hari dan
membuat Anda merasa risih.
Pernahkah Anda
membayangkan, apa yang
terjadi kelak jika sampah
terus menumpuk sampai tak
ada lagi tempat pembuangan
yang bisa menampungnya?
Apakah yang bisa kita lakukan
untuk mengurangi jumlahnya,
paling tidak yang dihasilkan
dari rumah kita sendiri?Oleh karena itu, tidak ada salahnya ‘kan kalau kita memulai kebiasaan baru, yaitu memisahkan sampah berdasarkan bahan dasarnya menjadi sampah basah (organik) dan sampah kering (anorganik). Di negara-negara Eropa dan Jepang, hal semacam ini sudah bukan hal baru dan telah diterapkan sejak bertahun-tahun lalu. Mengelola sampah menurut bahan dasarnya Secara umum, pengelolaan sampah di banyak negara di dunia dilakukan berdasarkan prinsip 3R, yaitu mengurangi arus sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir ( reduce), memanfaatkan kembali barang-barang bekas ( reuse), dan mendaur ulang limbah jenis tertentu ( recycle). Dan dengan memisahkan tempat untuk sampah basah dan kering, Anda telah memulai cara baru dalam menangani limbah rumah tangga Anda sendiri. Sampah basah terdiri dari sisa makanan, kertas bekas, karton bekas, daun-daun kering dan apa saja yang terbuat dari tubuh hewan dan tumbuhan. Anda dapat mengumpulkannya dalam sebuah lubang di halaman belakang rumah, lalu biarkan di situ sampai membusuk dan terurai menjadi pupuk kompos. Dari namanya saja kita sudah tahu bahwa sampah kering atau anorganik adalah bahan rongsokan yang tidak dibuat dari bagian tubuh makhluk hidup. Misalnya, tas plastik (tas kresek), ember plastik yang sudah bocor, kaca, kaleng, botol dan masih banyak lagi. Khusus untuk baterai dikategorikan sebagai bahan beracun berbahaya (B3) yang tak boleh dibuang sembarangan.Tak ada cara untuk menangani sampah kering selain memanfaatkannya kembali, karena tanah tak bisa menguraikan limbah jenis ini. Sampah kering yang dibuang ke sungai akan terbawa arus sampai ke laut dan dimakan oleh ikan. Akibatnya, ikan di laut banyak yang mati karena pencemaran. Bahkan jika berhasil hidup pun, kita harus berhati-hati mengkonsumsinya karena dikhawatirkan dagingnya mengandung bahan berbahaya seperti merkuri. Daur ulang adalah solusi tunggal Karena masih minimnya perhatian pihak terkait tentang cara mengolah sampah anorganik, tak ada jalan lain selain menggunakan ide dan inisiatif kita untuk mengolahnya. Bekas kemasan sabun pencuci piring atau sejenisnya bisa dikumpulkan dan dijahit sebagai barang kerajinan yang unik dan bernilai jual. Kaleng bekas bisa kita manfaatkan sebagai pot bunga setelah diberi lubang di bagian bawahnya. Punya ide lain tentang membuat barang kerajinan dari sampah kering?
Dilansir dari TheAsianparent.com
Sumber gambar : doc.pribadi dan dari grup
Ditulis oleh Dyah Swastantika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar