^^

Terimakasih atas kunjungannya^^ Semoga harimu selalu dipenuhi dengan kesenangan dan keberkahan. Sudahkah anda bersyukur untuk hari ini??

Ads Here

Minggu, 08 Mei 2022

Pacaran? Perlu gak sih? (Catatan 2 November 2020)




Hai BDers! Apa kabarnya? Semoga sehat selalu ya.

Jadi gini, ceritanya kemarin saya ditanya apa kamu pernah pacaran? Saya jawab tidak pernah. Selanjutnya teman saya bilang lagi: "Kenapa gak pacaran? Pacaran juga perlu kali buat belajar interaksi sama lawan jenis".
Nah dari sini saya berpikir apa iya pacaran seperlu itu? Apa iya saya harus pacaran juga?

Setelah lumayan lama berpikir akhirnya saya menemukan jawaban yang menurut saya mungkin itu adalah bagian dari hak seseorang. Jadi gini ya, perlu enggaknya pacaran bagi masing-masing orang itu kembali pada kebutuhan individu itu sendiri, mungkin ada yang merasa perlu  dan ada juga yang merasa itu gak perlu.  Sebab setiap individu punya hak untuk memutuskan jalan hidup apa yang akan dijalani, keputusan apa yang akan dilakukan dan juga pilihan mana yang akan dipilih. Intinya ketika ada orang yang memiliki pandangan berbeda dengan kita terhadap suatu hal, kita tidak bisa langsung menyerangnya dengan argumen-argumen yang bersifat sarcastic karena kita tidak pernah tahu pengalaman hidup apa yang telah dilaluinya, jalan hidup mana yang telah dipilihnya dan pemikiran apa yang telah dilakukan sebelum mengambil keputusan.


Ketika kita berbicara mengenai pacaran, apa sih orientasi kita melakukan hal tersebut? Apa ujung dari pacaran itu? Apakah sebuah pernikahan? Apa sebuah perpisahan? Atau hanya sekedar latihan berinteraksi dengan lawan jenis?


Jika 'ya' maka jalan menuju hal-hal tersebut bukan hanya pacaran. Pacaran hanya salah satu jalan kecil dari jutaan jalan menuju jalan yang lebih  besar yaitu sebuah perpisahan/pernikahan.
Dan perlu dicamkan bahwa individu tidak harus melewati jalan yang sama untuk itu.
Dalam beberapa hal di hidup ini, terkadang kita tidak perlu melewati pengalaman yang sama dengan manusia lainnya untuk sebuah tujuan yang sama. Kita dapat belajar dari pengalaman orang lain. Misalnya teman saya mengonsumsi narkoba untuk menemukan jati dirinya atau teman saya menjadi seorang model terkenal untuk menemukan jati dirinya, maka saya tidak harus melewati jalan itu untuk menemukan jati diri saya karena saya punya jalan sendiri yang dapat saya pilih dan saya pertanggungjawabkan untuk menemukan atau membuat jati diri saya.

Nah, sama halnya dengan pacaran. Sampai saat ini (Belum tahu kalau nanti) saya merasa tidak perlu untuk melakukan itu karena jika hanya untuk melatih interaksi dengan manusia lain khususnya lawan jenis, saya bisa memilih jalan lain misalnya, belajar bagaimana cara memperlakukan anggota keluarga dengan baik seperti bagaimana menghormati ibu, bapak, kakak, Menyayangi adik, belajar memahami berbagai karakter manusia melalui tali pertemanan yang luas. Nah, jika Bders merasa perlu melakukan itu untuk mengisi ruang kosong di hati Bders, it's your choice, yang terpenting adalah apa yang Bders lakukan tidak melanggar aturan maupun sampai melukai hati dan pikiran Bders sendiri. Selamat memilih :)).

Intinya, Be Yourself anytime anywhere, Be Curious and careful with the new thing and be grateful with what you have.

Sekian.

Kuliah Bidikmisi dan Tanggung Jawab pada Diri serta Negeri Ini (Catatan 12 November 2020)

Bidikmisi merupakan bantuan biaya pendidikan yang berasal dari pemerintah yang ditujukan kepada rakyat yang tidak mampu secara ekonomi dalam membayar perkuliahan.

Bantuan tersebut berupa penggratisan uang kuliah tunggal, biaya hidup dan beberapa program pengembangan diri yang disesuaikan dengan kebijakan kampus masing-masing.

Kali ini aku akan bercerita dari sisi yang lain, jadi sebelum kita mengajukan beasiswa Bidikmisi, ada banyak persyaratan yang harus dilengkapi sebagai dokumen pendukung yang akan menentukan apakah kita masuk ke dalam kriteria mendapat bantuan atau tidak.

Salah satu persyaratan yakni pembuatan surat keterangan tidak mampu yang dicapai oleh kecamatan. Jujur saja, saat mengajukan surat tersebut rasanya harga diri ini cukup turun karena pada keseharian saya merasa tidak terlalu tidak mampu hal ini saya simpulkan ketika saya merasa cukup dan tidak pernah merasa kekurangan dalam kebutuhan pokok seperti makan. namun hal ini berubah ketika penghasilan orang tua dibenturkan dengan biaya pendidikan yang cukup mahal bahkan tergolong sangat mahal. Di saat itulah saya menyadari bahwa, bisa makan sehari-hari saja tidak cukup. Ada hal besar lain yang perlu dibiayai dan perlu diperjuangkan yakni pendidikan.

Akhirnya saya memilih jalan untuk mengajukan beasiswa Bidikmisi dengan tujuan meringankan beban orang tua juga agar bisa membiayai diri sendiri. Maklum saja, pekerjaan orang tuaku yang sebagai buruh jahit hanya cukup untuk kebutuhan makan sehari-hari.

Saat saya meminta sktm, saya meyakinkan diri dengan bertekad untuk "tidak papa sekarang tidak mampu dan meminta bantuan, kelak berusahalah untuk menjadi mampu dan jangan lupa untuk membantu orang lain ya ". 

Meskipun banyak problematika yang terjadi pada penyelenggaraan Bidikmisi, nyatanya bantuan ini sangat penting dan dibutuhkan bagi banyak orang.

Mahasiswa yang termasuk dalam kriteria layak menerima bantuan Bidikmisi biasanya memiliki prestasi yang membanggakan. Saya ya termasuk mahasiswa yang prestasinya biasa-biasa saja. Hanya saja, Saya memiliki semangat untuk mencari ilmu menggali ilmu lebih dalam demi mewujudkan cita-cita dan mimpi saya dalam membangun Negeri.

Tak apalah tidak berprestasi secara nyata ataupun terlihat saat ini. Namun kontribusi saya setelah berkuliah ataupun saat ini harus jelas. Hal ini merupakan bentuk tanggung jawab saya terhadap bantuan biaya yang berasal dari masyarakat untuk saya. Istilahnya supaya merek gak rugi bayar pajak yang pajaknya untuk menguliahkan anak orang lain. Saya selalu diingatkan oleh kaka saya "Dek, ingat ya, beasiswa yang kamu dapat dan gunakan itu, bisa jadi berasal dari bapak penjual siomay, tukang beca dan lain-lainnya. Harus bisa bijak menggunakannya, ini amanah mereka, paham ya?"

Saya kadang berpikir, kenapa ya pendidikan tinggi tidak digratiskan saja, minimal cukup pada uang kuliah tunggal yang dibebaskan. Biaya hidup mungkin bisa dicari. seringnya mahasiswa kesulitan mengakses pendidikan tinggi karena harus membayar uang pertama dimuka. hal ini tidak jarang membuat seseorang menjadi malas untuk meneruskan pendidikannya sampai jenjang perguruan tinggi. Dan merasa cukup dengan sekolah saja. Tapi saat ini saya mengerti, karena biaya operasional sebuah kampus tidaklah murah, tidak mungkin semua terbiayai oleh pemerintah, apalagi kasus korupsi yang tinggi. Huh!

Saya rasa banyak orang berminat dan ingin melanjutkan sekolahnya hingga tinggi, namun sekali lagi kesempatan di negeri ini ini belum merata sama sekali.

Menurutku tak apa tak ada Bidikmisi, yang terpenting seluruh rakyat mendapat akses yang sama terhadap pendidikan tinggi. Karena akses pendidikan sangat membuka peluang bagi insan didik untuk memperbaiki hidupnya di masa depan. Selain itu hal ini akan mendorong budaya baru tentang sebuah semangat menuntut ilmu, yang berdampak positif pada kehidupan bangsa di masa depan.

Masyarakat kita yang mungkin saat ini masih sering termakan hoax, berpikir tertutup, saling ujar kebencian, kebejatan di mana-mana. Saya yakin kuncinya ada di akses merata pendidikan. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa saat ini pendidikan kita mulai mengarah bahkan difokuskan pada pendidikan karakter. Hal ini menjadikan kita perlu melakukan evaluasi mendalam terhadap sistem pendidikan agar pendidikan mampu berkembang sesuai zamannya. Dengan begitu hasil pendidikan bukan lagi seseorang yang hanya mengandalkan ijazah dan orang dalam, namun juga keterampilan yang dimilikinya yakni kompetensi sesuai dengan bidangnya.

Jalan Hidup memang bukan hanya perguruan tinggi, namun lewat perguruan tinggi akses terhadap kehidupan yang lebih luas semakin terbuka. Di sana banyak dosen ternama, insan pendidikan yang penuh pengalaman juga cerita yang tiada henti tentang perkembangan negeri. dari sana kita dapat belajar Bagaimana menjadi diri yang independen serta berpikiran terbuka. Bagaimana menjadi diri yang ber mental tangguh sebagai syarat menjadi warga dunia global. Bagaimana kita berjiwa lokal berwawasan global.


" Tujuan pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan serta memperhalus perasaan." -Tan Malaka

Sebulan Jadi Orang Toxic??? JANGAN DITIRU!! (Catatan 20 Maret 2021)


Sebulan terakhir ini, rasanya diriku bukanlah diriku. Banyak hal yang kulakukan secara impulsif dan tanpa proses pemikiran secara matang terlebih dahulu. Walhasil, segala yang dilakukan akhirnya menimbulkan dampak yang sangat buruk bagi diri dan orang lain.

Perlahan, rasa bersalah dan segala perasaan negatif muncul serta menutup jalan pikiran dari kebaikan. 

Kebaikan orang-orang di sekitar, membuat diriku tersadar bahwa hidup bukan persoalan diri, namun juga kepentingan banyak orang. 

Kesalahan terbesar dalam hidup adalah menelantarkan sebuah jantung yang telah dijaga selama belasan tahun, namun kini hancur karena "lupa" semata.

Namun Cinta Tuhan untuk memberi ampunan pada HambaNya, semoga selalu terbuka.
Tuhan, Maafkan, Aku Lupa.

Pandai-pandailah Bersyukur (Catatan 20 Maret 2021)

Syukur, satu kata beribu makna, sejuta manfaat.

Tak perlu dijelaskan panjang lebar, syukur merupakan salah satu hal wajib yang kita lakukan dalam menjalani hidup. Orang yang pandai bersyukur, hatinya akan tenang dan dijauhkan dari kegelisahan. Bersyukur adalah kunci untuk dapat hidup dalam kecukupan lahir dan batin.

"Nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan?" Sering kita dengar sebagai nasehat untuk selalu mensyukuri segala hal yang ada dalam hidup kita. 

Jika tidak bersyukur, maka akan menjadi sebuah boomerang bagi manusia itu sendiri. Ia akan selalu gelisah dan tidak tenang dalam hidupnya karena sungguh ketenangan hidup merupakan nikmat yang tak ada duanya.

Bertemu Ego di Rumah

 Halo Bders!

Wah sudah lama sekali aku tidak menulis disini.

Mencoba menulis di tempat lain, namun lupa bahwa aku miliki rumah untuk berpulang, kembali meluruskan pikiran, menulis dengan ketenangan. Pulang itu menyenangkan.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Halo Rumah!

Lama sekali tak singgah, rasanya ingin menyapa jendela yang sudah berdebu, perabotan yang kian lusuh dan kamu yang sudah lagi tak utuh, buku catatanku. Banyak sekali cerita yang ingin kusampaikan, hingga aku bingung harus memulai dari mana.

Layaknya pulang ke rumah, aku ingin sejenak duduk di kursi, menyapu sekeliling dengan mataku dan bertanya: Apakah ada perbedaan? Sudahkah aku pulang dengan membawa kabar bahagia? Terlambatkah aku? 

Ah... baru saja kembali ke rumah, pikirku sudah kembali pada hal luar rumah. Kupejamkan mata sejenak, membiarkan kekosongan mengisi pikiran. 

.

.

Gemericik air membangunkanku, suara perpindahan air dari teko ke gelas sumber suara itu.

Siapa lagi yang ada di rumah ini? Pikirku. 

"Tap..tap..tap" suara langkahku ganjil menuju Dapur.


to be continued...


Obat Malas


Malas adalah salah satu penyakit yang sering diderita oleh masyarakat , obatnya pun mungkin belum tersedia dalam bentuk serbuk, tablet , maupun kapsul. Tahukah anda apa saja obat pereda malas ?? Yuk simak artikel dibawah .
A. Penyebab malas
orang menjadi malas dikarenakan beberapa faktor diantaranya :
1. Faktor intern (dari dalam)
- sugesti dari otak
- lemahnya iman
- pola pikir , 
- Hilangnya semangat


tuh kan dah malas lagi.

Catatanku: [[Untukmu Nak, Kelak]]

 


PESANKU: Untukmu, Anakku!

Halo Nak, apa kabar?
Hari ini Ibu melakukan perjalanan yang cukup jauh, tiba-tiba saja ku teringat dirimu.
Entah, kelak engkau ada atau tidak.
Nak, bila kau ada
Ibu ingin sampaikan padamu sedikit saja perasaanku hari ini

Nak..
Biarlah sekarang saat belum ada dirimu
Belum Tuhan titipkan dirimu
Ibu menjadi ibu bagi setiap anak yang hadir di sekitar Ibu
Kelak, jika kau ada
InsyaAllah Ibu usahakan untuk mengutamakanmu dari siapapun

Nak.. biarlah saat ini
Ibu berjalan jauh
Demi mengejar mimpi Ibu
Yang mungkin masih jauh
Semoga dengan usaha ini
Kelak
Ku bisa mendampingi mu sepenuhnya
Biarlah saat ini ku lelah
Asalkan nanti kupastikan
Kehadiran ku tak tergantikan gadget canggihmu
Kehangatanku tak tergantikan panasnya gadget di tanganmu
Suaraku tak tergantikan oleh suara-suara ting ting teng teng tung tung yang kurang bermakna
Aku ingin hadir sepenuh jiwa raga
Menjadi ibu bagi dirimu
Teman-teman mu
Dan anak lainnya

Mungkin suatu saat kau cemburu dengan itu
Namun satu hal nak,
Saat aku menyayangi anak-anak lain selain dirimu,
Semoga Allah pun akan menyanyangimu sbgaimana aku sayang padamu dan pada anak lainnya
Kau tahu nak?
Aku mencintaimu bahkan jauh sebelum kamu ada

Ibu sejak saat ini selalu berdoa untukmu nak, agar kelak kau mampu memimpin dirimu dengan petunjuk Allah
Dan mampu menjadi pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.

Nak, cita-citaku ketika ku dipilih untuk menjadi ibumu
Adalah
Aku ingin kelak, kamu akan bangga dan sangat berterima kasih pada TuhanMu karena punya Ibu sepertiku
Maka dari itu nak, ibu usahakan belajar dari sekarang hingga nanti agar jiwamu tak mati

Ibu juga ingin, kelak ketika Allah memanggil ibu tanda sudah selesai tugas menjagamu, ibu tidak menyesal karena telah berusaha maksimal untuk menjaga titipan terbesarNya

Doa ibu menyertaimu selalu, kutabung doa sejak saat ini

Dan itu adalah untuk kamu, anakku

#BerpuisiDiJalan
#NoEdit
#KaryaSepintas

Catatanku: [[SELAMAT HARI IBU PADA SETIAP HARINYA]]

 


PESAN IBU: "Nak, Jangan Sedih"

[[ Nak, Jangan Sedih ]]

Karena setiap hari adalah hari Ibu, maka ku ingin tuliskan kembali nasehatmu waktu itu.

"Nak, jangan sedih ya kalo kita gak punya apa-apa, kita emang gak punya apa-apa, tapi ingat, kita selalu punya Allah yang miliki segalanya, kalo kamu punya keinginan, lakukan saja yang terbaik, banyakin berdoa, doaaaaa trus dan jangan bosan ya! InsyaAllah Allah akan selalu kasih jalan bagi hambaNya yang selalu berusaha. Sabar ya!"

Ibuku mungkin hanya lulusan SD tapi hatinya lebih dari sarjana.
Bu, ingin kukatakan pada semesta, bahwa "Aku sangat bersyukur dan bangga dapat terlahir dari rahimmu", terimakasih yaAllah, telah engkau titipkan malaikat dalam bentuk manusia bernama 'Ibu'.

Kelak, jika Allah SWT bertanya padaku apakah kau mendidikku dengan benar. Aku tak ragu katakan "Iya, yaAllah, beliau mendidikku dengan sepenuh jiwa, raga, rasa dan segenap kemampuan yang beliau punya, dan bila Aku termasuk golongan orang yang tidak baik, maka Aku yakin yaAllah itu murni berasal dari kesalahanku memahami didikannya, maka tolong yaAllah, Aku mohon balas beliau dengan Syurga yang Engkau janjikan, mohon yaAllah, karena Aku tak ingin lagi melihat tangisnya, kesusahannya, melihat segala hal yang membuat dada ini sesak dan tangis perlahan terisak, mohon ya Rabb keadilanMu bagi kedua orang tuaku".

Ibu, engga papa kok kalo Ibu yang termasuk gak ngerti teknologi karena saking sibuknya, dulu mengurus ke 6 anaknya seorang diri. Gak apa-apa juga kalo Ibu gak pernah baca surat ini. Tapi bait doaku, InsyaAllah tertuju padamu.
Sehat selalu ya, Aku tau engkau sangat mengharapkan anak terakhirmu ini lulus tahun ini, tapi maaf ya bu, ternyata aku belum mampu Tahun ini, moga tahun depan ya.

Terimakasih atas samudera maaf yang kau hamparkan untuk goresan kesalahan dan kecewa yang aku buat. Maaf dan maaf lagi yang kuminta, belum dapat memberikan apapun padamu. Sungguh kasih sayangmu, takkan pernah terganti.

Terimakasih Ayah, telah memilihkan Ibu yang terbaik untukku. Semoga engkau (Ayah) tenang disana, smoga hadirnya Aku di dunia tak menambah siksa kuburmu, smoga Allah beri penerangan dalam kuburmu. Aamiin

I love you. May Allah bless you, save you, love you always.

-ElKa-


Catatanku: [[BE A NEW YOU!]]

 


Assalamualaikum Bders! Selamat datang kembali, mulai dari sini, sudut pandangku tidaklah Sama, dan postingan2 sebelum ini biarlah menjadi catatan prosesku.
Selamat membaca!

BE A NEW YOU!

Kadang nih,
Manusia perlu dikasih kehilangan untuk tahu berharganya sebuah kehadiran
Perlu gelap untuk dapat melihat cahaya
Perlu jatuh untuk menghargai keadaan
Perlu tersungkur untuk menghargai rasa bersyukur
Perlu menjauh untuk melihat lebih menyeluruh
Perlu musibah jika nasehat tak lagi menyentuh
Perlu hina untuk tahu buruknya sebuah dusta
Perlu tersesat untuk mencari jalan bertaubat
Dan akhirnya merenung bahkan terpatung
Untuk memahami segala yang terjadi

Padahal manusia sering dibilangin "Lebih baik mencegah daripada mengobati" eh tapi, malah tetap didekati, hadeuh
Yasudah, harus terima
Harus lapang dada
Harus mengakui
Harus memaafkan diri
Dan memantaskan diri untuk kembali di jalan yang seharusnya.

Nyatanya, hidup memang bukan cari bahagia, apalagi kesenangan semata.
Yakin, hidup ini hanya mencari ridhoNya.
Karena mungkin kita pernah senang, bahagia, cukup dan tak ada kekurangan tapi di hati sering rasakan hampa dan mudah ambyar.
Mungkin saja kita senang, tapi kalau Allah SWT gak ridho? Hati kita gak akan tenang. Karena senang itu sesaat, tapi tenang itu obat mujarab.
Kuncinya percaya dan yakin.
Pada siapa? Pada apa? Pada Allah, pada qadha-qadarNya

Meski kadang perlu jatuh dulu, ya gak papa, namanya juga manusia, selama masih bisa dikasih bangkit, jangan sia-siakan lagi ya!

Musibah itu berat, cukup taat nasehat saja!

-ElKa-

Catatanku: [[MUNGKIN SAJA]]


MUNGKIN SAJA

Mungkin saja, pada hancur yang dititipkan oleh Allah, ada bangkitmu.

Mungkin saja, dalam luka yang kau rasa, ada misi hidupmu.

Mungkin saja, pada salah yang kau perbuat, ada panggilan untuk bertaubat dan berusaha lebih taat.

Allah tak akan mungkin memberi cobaan lebih dari kemampuan hambaNya.

Teruslah berjalan dan sandarkan dirimu padaNya. Yakinilah bahwa bersama setiap kesulitan pasti ada kemudahan dan lekaslah bersungguh-sungguh dengan apa yang kamu kerjakan setelah kamu selesai dengan satu urusan.

Belajar, bergerak, bersandar.
Don't be afraid, Allah SWT love you so much than anyone.
Tetap dan selalu berbaik sangka ya :)). Karena Allah sesuai prasangka hambaNya.

Smoga kita termasuk dalam orang2 yang beruntung di dunia dan akhirat. Aamiin..

Catatanku: UNTUKMU YANG SEDANG TERJATUH


UNTUKMU YANG SEDANG TERJATUH

Mungkin saat ini dirimu sedang berada pada titik terendahmu,
tersungkur jatuh dalam dasar kerak gelap dirimu, kehilangan semua sifat baikmu.

Segala rasa yang tak tertampik, hadir tanpa diminta
kadang sedih, kecewa, merasa tak berharga, dunia hanya hitam putih tanpa warna. 
Tak ada rasa, tak ada canda tawa. 
Semua terasa sia-sia begitu saja.
Meski sulit menerima semua perasaan yang hadir dalam jiwa.
Yakinilah, titipan rasa-rasa tersebut adalah anugerah bila kita tak putus asa menerima dan cari hikmahnya.

Mungkin, saat ini kau akan mengutuk dirimu sendiri atas segala yang terjadi, membenci dirimu sendiri sebenci-bencinya, merasa yang terburuk di dunia dan tak ada tempat kembali. 
Tak apa, nikmati saja prosesnya, proses mengutuk, tidak terima, dan membenci diri. 
Bagian pentingnya, tetaplah berdoa agar kau terjaga dari putus asa dan semoga Allah singkapkan tabir hikmahnya segera.
Sabar ya.

Sehancur-hancurnya dirimu, pasti ingin semuanya segera berlalu.
Hai, bolehkah aku minta padamu satu hal?
tolonggg.. tolongg dengan sangat, jangan hukum dirimu terlalu keras ya, apapun kesalahanmu atau atas segala rasa yang hadir dalam dirimu.
Menghukum dirimu sungguh bukan tugasmu, tugasmu hanya memperbaiki. 
Aku harap kau segera lihat titik cahaya.
Jika belum, Aku mohon kejar itu ya, supaya kamu tak terlarut terlalu lama pada dalamnya emosimu.

Aku miliki yakin, ketika kamu mampu melewatinya kamu akan temukan tempat kembali yang sungguh menentramkan hati.
Meski kini kau mungkin sedang banyak melewati jalan berduri. 
Yakini, hayati, jalani, syukuri. 
Sabar ya.. meski berat, semoga hal itu dapat membuatmu jadi lebih kuat.

Seperti kata fiersabesari dalam lagunya yang berjudul "Pelukku untuk pelikmu"
Disana ada lirik.

"Kita perlu kecewa untuk tahu bahagia
Bukankah luka menjadikan kita saling menguatkan

Kadang kala tak mengapa
Untuk tak baik baik saja
Kita hanyalah manusia
Wajar jika tak sempurna
Saat kau merasa gundah
Lihat hatimu percayalah"

Jangan pernah berhenti meminta pada Tuhan yang miliki segalanya. 
Kalau kamu merasa gak punya apa2, ingat selalu Tuhan selalu punya segalanya untukmu. 
Okay? Percayalah, tangan pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat, Ia memberimu waktu untuk mendewasakan diri menaiki tangga perbaikan. 
Jangan lepaskan, mendekatlah dan genggam erat. Ya?
Dariku yang pernah ada di titik itu, titik yang tak mungkin orang lain dapat pahami sebelum mengalami.
Aku disini, ucapkan selamat. Semoga Allah segera turunkan rahmat dan petunjukNya.

Salam sayang, peluk jauh dariku, untukmu.

-ElKa-

 

Catatanku [[PAST IS JUST PAST]]

 


PAST IS JUST PAST

Setiap orang pasti punya masa lalu, Sudahlah, buang dan taruh masa lalu itu di belakang, jadilah pribadi yang baru. Bagi seorang korban, mungkin lebih mudah memaafkan. Namun jika pernah merasa menjadi pelaku, mungkin terkadang sulit menerima dirinya kembali, butuh waktu lebih untuk mempercayai bahwa tiap orang punya kesempatan untuk berubah .

Berterimakasih lah pada masa lalumu, pada semua orang yang tidak menyerah padamu, pada TuhanMu yang berkali kali memberimu kesempatan, dan kepada dirimu yang memilih bertahan meski sempat terdiam untuk memahami banyak alasan.

Wahai jiwa yg tengah terluka, jiwa yang tengah belajar menerima dirinya. Ingat mimpi masa kecilmu, ia tak pergi, tapi menunggumu untuk mewujudkannya. Nikmati naik turunnya, tak apa pernah menjadi yang paling tak dapat diandalkan, kelak ketika kamu akhirnya menyerah dengan kehendakNya, kau akan dipahamkan banyak hal olehNya. Jadi nikmati saja naik turunnya, jangan lupa perkuat pegangan (ilmu) dan juga pasang pengaman (iman) lalu berayunlah (amal) dengan bismillah dan keyakinan.

Dah. Yuk kejar mimpi, Semoga jalan kita masih panjang dan kali ini kembali ke jalan yang lurus, lawan segala kehampaan, terima segalanya.

Gagal, kalah, salah itu anggap saja guru pribadimu. Okay?
Let's grow up together!

-ElKa-

Harga Sebuah Waktu


 


Banyak hal yang gak bisa dibeli di toko, you know what? It's called 'Heart' .


Jadi jgn sia2kan klo ada yg menaruh hatinya padamu, perjuangkan di jalan yang benar, jangan di jalan yang salah. Eh naha jadi nymbung ke topik hati wkwk padahal di kepala mau menyampaikan:

'Kehadiran itu tak bisa digantikan meski dengan mainan yang mahal atau emas permata berlian, karena yang dipertaruhkan adalah sesuatunyang tak dapat kembali dan terus berjalan yang bernama *Waktu* .

Jangan lupa Qtime dengan keluarga ya, kerjaanmu gak akan tanggung jawab jika kamu sakit krn kbykan kerja, tpi waktumu akan dipertanggungjawabkan kelak untuk apa saja kau habiskan? Sudahkan maksimal memerankan peran dalam keluarga? Sesuatu yang Allah titipkan untuk dijaga dari panasnya api neraka. Naudzubillah, semoga kita bisa sama2 belajar work, life balance ya. Aamiin

Be a God Pleaser, don't People Pleaser




Sekarang, lagi musim-musimnya orang berlomba untuk tidak jadi people pleaser, alias nge iya-in aja segala apa kata orang, atau permintaan tolong orang lain.


Ini hal bagus sih, supaya kita punya batasan yang jelas pada diri kita. Tapi yang jadi pertanyaan, apa batasan jelasnya?
Gak mungkin kan batasannya: mood. Kadang iya kadang engga, tergantung mood. Apa cukup dengan hanya kita mau atau engga?

Bayangkan begini, pernah gak, kita dalam situasi: Ada yg minta tolong ke kita, terus kita lagi capeeeeeeeeek banget, alhasil kita nolak buat menolong dia, tapi sesaat setelah capek kita ilang, kita menyesal sendiri kenapa gak nolongin.
Pernah? InshaAllah pernah ya. Karena sejatinya, manusia itu baik dan mau menolong sesama.
Kalau engga punya rasa begini. 

Coba Rontgen hatinya, masih manusia apa udah jadi ayam wkwk

Nah, terus gimana dong solusinya biar gak jadi people pleaser tapi bisa banyak berbuat baik untuk orang lain juga?

Jawabannya sederhana, dengan pertanyaan begini: Kenapa harus pilih jadi people pleaser kalau kita bisa memilih menjadi God pleaser??

Yes! I think God Pleaser is the strong key to answer why we should do something and why we shouldn't do something. Why we say something or not, why we must go or not and else. Everything choice on your life.

Kita katakan YA karena Allah.
Kita katakan TIDAK karena Allah.
Kita Lakukan sesuatu karena Allah.
Kita Tinggalkan sesuatu pun karena Allah.
Kita mengingat karena Allah.
Kita melupakan karena Allah.

Karena Allah terus ya maksudnya gimana sih?
Gini gini, kita hidup pastinya tujuan utama mau dapat ridho Allah kan ya? Mau selamat dunia akhirat ya kan?

Yaudah, ini aja sederhana. Intinya Allah mindset, Allah minded. Sebelum ambil keputusan sama diri kita mau atau engga, lihat dulu Allah, nge boleh in atau ngelarang.
Ya true?

Kalau ssuatu itu sesuai dengan aturanNya, ya lakukan, kalau tidak ya tinggalkan. Life is simple guys, kitanya yg ribet, suka musingin diri sendiri, ngebebanin diri dengan hal diluar kendali.

Trus tau aturannya darimana? Ya mana lagi klo bukan dari sumbernya (Al-Qur'an) makannya harus paksa belajar paham dan memaknainya. 
Seperti mencari ilmu, Guru pun mesti dicari. Semangat cari Guru ya!

Etapi, kan susah belajarnya. Hm.. yaudah gini aja simplenya, apapun keputusanmu, jika itu membuatmu lebih dekat pada Tuhan maka itu benar. Tapi, jika malah membuatmu lalai akan Tuhanmu, itu salah. Simple? Kalau lagi bingung memutuskan sesuatu, pilihlah yg paling mndekati bisa mendekatkan kamu pada TuhanMu.




Jangan sesekali gantungkan harapmu pada yang lain.
Sebenarnya, kita sadar banget kan kalau menggantungkan harapan pada manusia pasti kecewa
Ngarep ke Allah mah, malah ditambahin hadiahnya wkwk. Ya gak? Gak percaya, gih cobain sekarang.

Menurutku, menjadi people pleaser itu memang beban dan membebankan diri karena kita sedikitnya mengharap validasi orang lain yang gak selalu bisa memvalidasi tiap tindakan kita. Sedangkan menjadi Allah pleasure itu ringan dan meringankan karena Allah SWT dengan nama Asy-Syakurnya Maha mensyukuri, Maha menghargai tiap-tiap usaha hambaNya yang mencoba berbuat kebaikan, sekecil apapun.
Pernah gak kita mikir: 

Kok Aku banyak banget ya ketemu orang baik, dibaikin sama orang lain, padahal aku tuh belum baik banget.

Nah, ini guys bentuk Maha Baik dan Maha Mensyukurinya Allah, Dia selalu membalas setiap kebaikan dengan kebaikan, mungkin aja nih Allah hadirkan orang-orang baik supaya kita terinspirasi untuk selalu berusaha menjadi baik.

So, The simple rules for the simple reason for life is just: Allah SWT.
Try this one! You'll got a different mindset and be yourself everyday. You are kind, you are sweet, because Allah.
-ElKa-

Cari Blog Ini