Senin, 09 November 2020

Menjadi Orang Tua, Sebuah Ketakutan Nyata (Catatan 9 November 2020)

 (Sumber gambar: pngtree.com)


"Duh.. kok aku takut ya jadi orang tua"
"Jadi orang tua sepertinya banyak  salah ya"
"Pusing, kalo harus ini itu, dah lah mengalir saja"

Menjadi orang tua adalah suatu pekerjaan yang sulit dan melelahkan.

Saya belum pernah menjadi orang tua, namun saya pernah menjadi anak.

Memasuki usia 20, saya banyak melihat banyak orang tua yang begitu berjuang dan rela bersusah payah demi menghidupi anaknya.

Memenuhi kebutuhan anak lahir dan batin pasti tertanam pada setiap orang tua yang bertanggung jawab.

Pun begitu, setiap orang tua pasti mengusahakan yang terbaik untuk anaknya. Itu hal yang saya yakini hingga saat ini.

Itulah mengapa, meski kita sebagai anak, terlahir di keluarga yang mungkin belum menerapkan pola asuh yang 'Ramah Anak' atau yang parah hingga 'Toxic' kita tetap menghormati dan mengasihi orang tua kita sebaik-baiknya.

Mengapa? Zaman kita dan zaman mereka berbeda. Wajar, bila pola pengasuhan yang dijalankan masih menggunakan metode 'warisan' turun temurun yang cenderung konservatif dan mengikuti insting sebagai orang tua saja. 

Hal tersebut juga didukung dengan akses kepada 'ilmu parenting' yang masih sulit dan belum dianggap sebagai sesuatu yang bisa dipelajari sebelum memiliki anak.

Nah, kita sebagai generasi yang lahir di zaman serba mudah, akses informasi yang beragam dapat memutus mata rantai pola asuh yang 'konservatif' menjadi lebih demokratis.

Apa itu? Yaitu pola asuh yang melibatkan anak sebagai subjek pendidikan bukan objek pendidikan. Jadi, keberadaan anak diakui sepenuhnya sebagai subjek manusia Utuh yang memiliki perasaan, dan pilihan atas tindakan yang diberikan kepadanya.

Tugas orang dewasa, yaitu memahami bagaimana bentuk  komunikasi yang dapat diterima anak sesuai dengan perkembangan jiwanya. 

Bila, anak-anak memiliki kekuatan atas tindakan di hidupnya. Maka, sudahlah penuh dia mengenal diri, mampu menolong diri dan mungkin mampu menolong orang lain diluar dirinya. 

Semoga anak menjadi manusia yang bermanfaat bagi Diri, Agama, Nusa dan Bangsa adalah doa yang terpanjat dari orang tua, dan tentu orang tua juga idealnya mengusahakan hal tersebut dengan memberikan anak jalan untuk dapat bermanfaat dalam kebaikan. ☺️
.



( Laelatul Khodria-Ramah Anak Foundation. Lebih banyak di https://instagram.com/ramahanakfoundation?igshid=t69qcgcbt20m )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar