Jumat, 04 Desember 2020

Filosofi Tanjakan Curam: Hati-hati dan Sabar dalam Masalah


[Ketika Menemui Jalan Curam] 

Setiap kali bertemu jalan curam, aku selalu berpikir "Hmmm.. ini nnti turunnya gmna dah?" "Duh... Takut jatuh, jalannya keliatan sangat licin" "Alah siah masih jauh bat". Hal ini membuatku berhenti sejenak, menimbang-nimbang apakah lanjut atau tidak, apakah mencari jalan baru yang lebih landai namun lama? Lalu kulihat orang lain, menaiki tanjakan curam itu dengan perlahan dan hati-hati. Lantas, Aku memutuskan "Okay, let's do it".

 Terkadang ada banyak hal sulit yang sebenarnya mampu kita lewati, namun sayangnya rasa takut kita kadang lebih dulu menghantui, berpikir jalan pulang namun lupa berpikir bagaimana bertahan dan melewati tanjakan curam itu. Ya, tak selamanya tanjakan curam itu aman, makannya kita mesti hati-hati dan sabar dalam setiap langkahnya, kalau jatuh? Itu menyakitkan, tapi hei.. kau tidak sendirian, akan ada yang menolongmu.   So? Apa pesannya? Jadi,, kalau menemui masalah sulit, jangan menghindar, hadapi saja yang penting tujuan jelas.


Adapun rasa takut, biarlah tetap ada. Rasa takut, kadang bisa menjadi teman agar kita lbih hati-hati dan mempersiapkan diri akan kemungkinan terburuk. Gak kok, gak perlu diusir rasa takutnya, jadiin aja temen. Karena rasa tidak dapat diatur, tapi tindakan ketika rasa tersebut muncul, itu yg bisa diatur. 

Adapun rintangan, pasti ada makannya perlu hati-hati dan sabar agar tak terperosok. Kalaupun sudah hati-hati dan sabar namun tetap jatuh, ya namanya ujian, maka jangan lupa bangkit lagi dan gausah sungkan minta tolong, kita makhluk sosial. 

Kalo kata Tokped, mulai aja dulu.

Dan yang paling penting adalah kira punya ALLAH SWT yang akan selalu siap dan bisa diandalkan untuk dimintai pertolongan bagi hambaNya yang berusaha maksimal dan berserah diri padaNya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar