Sabtu, 28 November 2020

Nikah Muda dan Nikah Anak itu Beda Tolong Perhatikan!

Perkawinan anak adalah perkawinan yang dilakukan oleh seseorang yang berusia dibawah di bawah 19 tahun, baik salah satu diantaranya maupun keduanya. Sedangkan perkawinan usia muda adalah perkawinan yang dilakukan ketika seseorang telah mencapai batas minimal perkawinan yakni 19 tahun. 

Indonesia termasuk dalam 10 besar negara dengan angka perkawinan anak tertinggi di dunia. Menurut KPPA Indonesia berada pada urutan ke- di dunia dan nomor 2 di Asia tenggara.

Badan pusat statistik pada tahun 2018 menunjukkan, 1 dari 9 anak perempuan telah menikah di usia anak.
Meski pada pada 10 tahun terakhir terjadi penurunan sebanyak 3,5%, angka perkawinan anak masih tergolong tinggi.

Tingginya angka perkawinan anak di Indonesia, didukung beberapa faktor, mulai dari ketimpangan ekonomi, rendahnya tingkat pendidikan, atau interpretasi dari suatu budaya yang disalah artikan.

Perkawinan anak berdampak negatif pada kesehatan, pendidikan, dan ekonomi anak di masa depan.
Anak, secara fisik dan mental, belum siap berumah tangga rentan menjadi korban kekerasan.

Perkawinan anak juga mengakibatkan, putusnya pendidikan, terutama bagi seorang perempuan, hal ini menyebabkan kesulitan mencari pekerjaan karena pendidikan yang rendah, juga berdampak pada ketahanan ekonomi keluarga.

Masa anak seharusnya dihabiskan untuk mengembangkan diri dan membangun jati diri agar menjadi individu yang berkarakter dan siap membangun bangsa. Beban rumah tangga seharusnya diemban oleh seseorang yang telah dewasa dan matang baik secara fisik maupun emosional. 

Cegah perkawinan anak dimulai dari Membangun komunikasi positif dan melibatkan anak dalam pengambilan keputusan di keluarga.

Jadi, jika ada seseorang yang menikah pada usia 19-25 tahun itu masih tergolong pernikahan muda dan bila menikah di bawah usia 19 tahun, itu tergolong pernikahan anak. Batas pernikahan muda tentu tidak sama antara satu daerah dengan yang lainnya, hal ini bergantung pada budaya setempat. Namun, yang ditekankan disini adalah bahwa pernikahan anak tidak sama dengan pernikahan muda.

Mendukung Perkawinan Anak sama dengan menyengsarakan masa depannya. Kawin anak bukan solusi pengurangan beban ekonomi, kawin anak bukan solusi dari rasa kesepian, kawin anak bukan solusi menghindarkan perzinahan. Pembiasaan komunikasi positif dengan anak, menjaganya dari pergaulan yang tidak sehat. Dukung anak berteman, bukan ke pelaminan. 

#DukungPendidikannya #TemaniMengertiMereka #KawinAnakBukanSolusi #StopPerkawinanAnak



Tidak ada komentar:

Posting Komentar