Selasa, 18 Juli 2023

Catatan sang Pendosa


Hati merupakan suatu bagian tubuh manusia, yang jika bagian ini baik maka akan baik seluruhnya. Namun, apabila bagian tubuh ini tidak baik, maka akan tidak baik seluruhnya. Oleh karena itu, kita diminta untuk berhati-hati dalam menjaga hati.

Hati adalah sebuah anugrah dari Allah untuk manusia agar dapat menjalankan kehidupannya sesuai dengan tugasnya sebagai manusia dan Hamba Allah. 

Hati yang bersih akan dapat melaksanakan kebaikan-kebaikan dengan ringan dan Istiqomah. Sebaliknya, hati yang kotor akan menjadikan diri berat dalam melakukan amal-amal kebaikan meskipun amal kebaikan yang kecil.

Kesadaran menjaga hati perlu dilakukan setiap waktu. Oleh karena itu, Allah SWT senantiasa menyeru pada hambanya untuk selalu memohon ampun kepadaNya, karena sesungguhnya seluruh manusia ada dalam kesesatan nyata kecuali orang-orang yang Allah kehendaki beri petunjuk untuknya. Maka, selalu meminta pertolongan dan petunjuk dari Allah SWT adalah hal yang utama.

Rasulullah, utusan Allah yang telah mendapat jaminan masuk syurga saja, beliau melaksanakan kewajiban kepada Allah dengan maksimal. Sedangkan kita, ummatnya yang manusia biasa masih sering bermalas-malasan untuk beribadah. Lantas, apa yang kita dapat tampilkan kelak di hadapan Allah?

Allah maha pengasih, penyayang dan pengampun.
Rahmat Allah begitu luas bagi hambaNya yang percaya. Hingga Allah berfirman meskipun dosamu bagai buih di lautan, sesungguhnya Ampunan Allah lebih luas. Oleh karena itu, jangan berputus asa dari rahmat Allah. 

Pancaran hati yang bersih, akan terlihat pada wajah seseorang. Orang-orang yang berhati mulia biasanya memberikan getaran positif bagi orang-orang disekitarnya. Yang mana, atas kehendak Allah lah, pancaran keimanan tersebut muncul di wajah seseorang. 

Sebagai pendosa, saya baru menyadari yaAllah, mengapa saya merasa jelek secara fisik, bukan karena penciptaan Allah yang tidak bagus. Tapi, karena saya yang kurang mendekatkan diri pada Allah dan berserah diri padaNya.

Semester 1, 2 masih merasa dekat dengan Allah, dan pertolongan Allah selalu ada bahkan hingga sekarang.

Namun, di semester akhir kuliah ini saya menyadari banyak kesalahan dan dosa-dosa yang saya buat telah merusak tatanan hidup bumi. Baik bagi sebagian orang maupun untuk diri saya sendiri.

Saya takut, dan saya terlambat menyadari bahwa setiap apapun amal, sekecil apapun mau buruk atau baik tidak akan pernah luput dari pengawasan Nya. Saya terlambat menyadari bahwa Allah benar-benar maha pengatur yang Adil juga pelaksana hakim yang paling adil. 
Berserah diri padaNya setelah berusaha adalah tugas kita sebagai manusia. Bukan hanya mengeluh lalu berputus asa, itu adalah ciri-ciri orang yang malas dan Allah tidak menyukai orang-orang pemalas.

Saat ini banyak sekali yang ada di fikiranku, rasanya ingin sekali mencatat satu persatu kejahatan/kerusakan dan kelalaian terhadap apa yang menjadi kewajibanku hingga saat ini.

Ternyata, banyak sekali hal yang aku lalaikan mulai dari tanggung jawab kecil hingga tanggung jawab besar. Semuanya amanah dan aku tidak sanggup bila menebus kesalahan satu persatu atas dosa-dosaku. Aku tidak mau masuk neraka. 

Seringkali Kita merasa kasihan pada orang lain karena berbuat zalim pada diri kita, nyatanya diri kita lah yang paling layak dikasihani, barangkali lebih banyak diri kita yang terlalu abai pada kewajiban2 sebagai Hamba. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar