Selasa, 26 September 2023

Rezeki yang presisi




Sore itu.. jam pulang mengajar di sekolah.
Aku menuju parkiran sekolah seperti biasa untuk mengambil motor.

Saat kumulai menjalankan motor, ku teringat bahwa Aku belum mengisi bensin cukup lama, dan rasanya hari itu adalah waktunya isi bensin sebelum benar-benar kehabisan.
Aku tentu tidak dapat melihat sisa bensin, karena indikator BBM di motorku rusak.
Jadi, aku berhenti lalu memeriksa tanki bensin.

Aku cukup kaget, karena tankinya sudah hampir mengering. Akhirnya kuputuskan untuk melaju lebih cepat menuju SPBU terdekat di jalan raya sana, sambil berharap bensinku cukup untuk berkendara menuju SPBU terdekat.

Selama perjalanan, ku berdoa pada Allah semoga bensinnya cukup sampai SPBU dan aku tidak mau mendorong motor yang kehabisan bensin. 

Lalu, tiba-tiba.................
HEUUP!
Motorku berhenti

Iya! bensinku sudah menemui titik nadirnya.
Belum saja diri ini mengeluh, Allah menjawab doaku.
Ternyata, Aku berhenti persis disamping penjual eceran, saking persisnya, sang penjual telah bersiap menanyaiku mau isi berapa?
YaAllah............
untuk hal kecil ini saja, engkau sungguh menempatkannya pada tempat yang tepat di waktu yang pas dan sesuai dengan kebutuhanku.
Tak perlu pikir panjang, akupun segera menjawab '2 ya pak' sambil menyodorkan uang untuk membayar bensin tersebut.

Setelah proses isi bensin selesai, aku pun kembali melanjutkan perjalanan. Selama perjalanan, aku tak henti bersyukur pada Allah yang telah memberi rezeki yang tak terkira, meskipun tidak sesuai dengan tujuan awalku. Ah benar! Allah memang maha Pengatur yang terbaik, Ialah yang mengatur agar aku berhenti tepat disamping penjual bensin eceran yang bukan menjadi tujuanku, hanya agar aku tidak perlu menuntun motor untuk sampai pada SPBU terdekat. Allah menggerakkan hatiku untuk mau bertransaksi membeli bensin eceran yang mana biasanya aku memilih SPBU karena dirasa lebih murah dan terjamin takarannya.
Mungkin, ini hanya kisah isi bensin, namun kalau direnungi lebih mendalam maka banyak sekali hikmah yang bisa kita petik dari kejadian ini.

Ah... siapalah aku.. seenaknya menilai dengan perasaanku. 
siapalah aku, yang kadang masih ragu akan jalan yang sudah digariskanNya.
siapalah aku, yang masih sering mengeluh atas susah payah yang tak seberapa bila dibanding NikmatNya.

Ya Allah, jagalah hatiku agar selalu bersyukur dan yakin akan segala yang kau takdirkan untukku, hatiku lebih lapang ketika mengetahui tak ada yang lebih baik terjadi ketimbang yang sudah terjadi.
Ya Allah, genggamlah hatiku pada ketaatan kepadaMu dan RasulMu.
Jadikanlah hamba dan orang2 yang hamba sayangi menjadi bagian dari barisan RasulMu kelak di surgaMu. Aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar