2 orang asing ini terlihat sibuk dengan agendanya masing-masing, meski di akhir pekan.
Tapi, hebatnya Allah yang Maha pengatur, hari pertama kerja dijadikannya hari libur.
Hari libur dalam rangka memperingati kelahiran sosok yang Agung, teladan seluruh umat manusia hingga akhir zaman. Allahumma shalli wa Salim 'ala Muhammad, shallu alaih.
Pagi itu, cuaca sejuk mengiringi hati yang berusaha tidak terketuk.
Memecah rasa, agar tak mengusir logika.
Hari itu, pertama kalinya, kita saling berkata, tidak banyak basa-basi langsung ke poin inti.
Bukan untuk membangun rasa, tapi untuk saling mengetahui isi kepala.
Satu persatu pertanyaan terjawab,
satu persatu jawaban ditanya,
Kita pahami, diantara kita ada yang berbeda,
Tapi dengan 'kedewasaan' kita pahami bahwa itu adalah fitrah saja.
Tak terasa waktu berlalu, pertanyaan-pertanyaan dasar sudah terutarakan.
Pertanyaan lanjutan, biar di pending saja, InsyaAllah ada waktunya.
Satu pertanyaan dalam diri,
Kenapa bisa, rasa percaya muncul begitu saja pada orang yang belum pernah bertemu langsung sebelumnya.
YaAllah, ini hal yang tidak biasa. Tapi, jika ini jalanMu, maka aku patuh. Aku hanya pemain dalam jalan ceritaMu. Maka, temani aku agar memainkan peran sesuai dengan petunjukMu.
"Ketika rasa percaya hadir mengudara tanpa tahu darimana, hanya ada dua alasan yang bisa menjawabnya, pertama itu adalah pesan dari Allah, kedua itu adalah harapan dari hati manusia. Bersyukurlah bila jawabannya alasan pertama, hati akan ridha apapun ketetapanNya. Berhati-hati lah bila jawabannya alasan kedua, karena hati akan kecewa bila tidak sesuai kehendaknya. Tawakal lah"
-ElKa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar